Jl. Pahlawan Revolusi (Depan BCA Pondok Bambu) Jakarta Timur Telp. 9828 9309, 0816 1436 371

Megono




Megono ini adalah makanan khas Pekalongan yang isinya parutan kelapa yang tidak terlalu tua (tapi bukan kelapa muda yang buat diminum) dan cacahan nangka muda yang sudah matang ditambah dengan berbagai rempah. Salah satu bumbu wajibnya adalah bunga kecombrang supaya baunya harum. Lebih sedap dimakan dengan nasi panas. Rasanya gurih dan pedas.

Aslinya Megono ini disajikan bersama dengan Soto Tauto, Soto Khas Pekalongan yang terbuat dari soun, potongan daging sapi, irisan daun bawang & tauco. Warnanya merah, rasanya pedas, manis dan asam. Itu sebabnya disebut Tauto – Tauco & Soto.
 
Atau kalau beli di Pekalongan, ada yang sebut Nasi Megono Komplit: Megono, balado telor, orek tempe, sayur lodeh (dengan bongkrek/ampas tahu), ikan asin dan tentunya nasi. Mirip nasi rames, hanya isiannya ada megono-nya.
 
Kalau buat saya, nasi putih/merah panas yang pulen dengan megono yang hangat sudah sangat cukup menyenangkan !

Tips :
1. Pilih bunga kecombrang yang mahkotanya hampir mekar. Lebih harum baunya entar.
2. Jangan terlalu sering mengaduk-aduk megono yang telah dikukus. Nanti asam.
 

Bahan:
250 gr nangka muda, cacah hingga halus
10 helai kacang panjang, potong 1 cm
150 gr udang sedang, cincang kasar
200 gr kelapa muda, parut panjang
4 lembar daun salam

Haluskan:
5  buah bawang merah
3  siung bawang putih
½  cm kencur
5  buah cabai rawit
½  sdt terasi
1  sdt garam
1  sdt gula merah

Cara Membuat Resep Masakan Megono Udang:

  1. Kupas udang hingga bersih, sisihkan kulit dan kepalanya
  2. Haluskan kepala serta kulit udang, campur campur dengan bumbu halus dan kelapa muda, aduk rata
  3. Lalu campur dengan nangka, kacang panjang dan udang, ratakan
  4. Ambil selembar daun pisang beri sepotong daun salam, taruh 3 sdm adonan, bungkus bentuk tum, semat atasnya dengan lidi. Letakkan sampai habis
  5. Kukus megono udang selama 20 menit. Angkat, hidangkan dengan nasi hangat. 
Selamat Menikmati !